Entri Populer

Minggu, 10 Juli 2011

Peranan TIK Dalam Pendidikan Di Indonesia

Jumat, 08 Juli 2011 18:32 | Oleh : Novrizal |
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/6288-peranan-tik-dalam-pendidikan-di-indonesia.html



Jauh sebelum era milenium, pendidikan di Indonesia masih tergolong menggunakan fasilitas manual. Dalam arti kata, kapur menjadi andalan para guru untuk mengajar, serta para murid mencatat apa yang didiktekan guru. Oleh karena itu, terdapat beberapa dampak resiko karena pengaruh limbah kapur yang berterbangan menyesakkan para guru dan murid saat menulis maupun menghapusnya dari papan tulis. Terlebih lagi para murid, mereka pun menjadi malas dan tidak konsentrasi dalam menyerap informasi dari guru karena terlalu banyak mencatat.

Setelah memasuki era milenium, mulailah menyebar fasilitas yang lebih praktis, yaitu spidol yang dapat dihapus ketika ditulis di white board, sehingga para guru dan murid lebih nyaman menggunakannya daripada kapur. Namun, kemajuan teknologi menuntut sistem fasilitas pendidikan terus berkembang ke arah yang lebih canggih. Yaitu, dikenal dengan istilah TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) sebagai fasilitas dalam pendidikan terkini.

Di Indonesia, fasilitas TIK tersebut sebenarnya telah diterapkan oleh sebagian sekolah-sekolah ataupun perguruan tinggi tertentu saja (tidak merata). Untuk itu, perlu adanya perencanaan oleh pemerintah Indonesia dalam membangun fasilitas TIK dengan tujuan memajukan sistem pendidikan. Keunggulan dalam menggunakan fasilitas ini tidak terkendala oleh waktu dan tempat. Sebab, dengan munculnya perangkat baru, seperti e-education, yang meliputi e-learning, e-book, e-library, OHP (Over Head Projector), dan Video conference melalui internet dapat memudahkan interaksi antara guru dan murid dalam belajar-mengajar. Selanjutnya, para guru juga harus dituntut menguasai sistem teknologi tersebut, seperti komputer dan internet agar dapat memberikan materi-materi praktis. Adapun fasilitas TIK tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

E-Learning
Working paper SEAMOLEC mendefinisi e-learning lebih luas, yakni, pembelajaran melalui jasa elektronik. Bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi dalam pembelajaran. Fasilitas e-learning ini disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). Fasilitas ini dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, dan peserta didik). Pertemuan dan kontak komunikasi pihak yang terlibat dapat diwakili oleh e-mail, chatting, atau melalui video coference. Dan, ada juga disediakan mailing list khusus yang berfungsi sebagai forum diskusi.

E-Book
Penggunaan media komputer dan internet yang tergolong perangkat elektronik memudahkan sistem pengajaran jauh lebih canggih. Seperti e-book (buku elektronik), merupakan salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flasdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB).

OHP (Over Head Projector)
Awalnya, OHP digunakan untuk melihat kumpulan foto dan gambar bergerak. Saat ini, OHP merupakan media yang dapat mempresentasekan materi secara visualisasi yang efektif sehingga si pemberi materi pelajaran juga dapat menjelaskan lebih detail. OHP saat ini mulai digunakan dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai tingkat perguruan tinggi. Dengan ini, peserta didik lebih aktif dalam menerima informasi dan komunikasi yang bersifat edukasi. Di sini tidak hanya para guru yang berperan dalam memberikan materi, tetapi juga para peserta didik dapat berperan dalam mengembangkan bakat sebagai penyaji informasi dan komunikasi yang efektif kepada audiens atau orang yang mendengarkannya.

Video conference Melalui Internet.
Terkadang video conference digunakan dalam penyajian pidato kepresidenan, ceramah umum, dan lainnya. Dengan kenyataan seperti itu, maka video conference dapat diformulasikan serta digunakan dalam sistem pendidikan formal atau nonformal melalui internet. Di samping itu, para siswa dapat berinteraksi dan mendapat lebih banyak pengetahuan serta dapat mengetahui pertanyaan apa yang telah di lontarkan dan didiskusikan bersama. Dengan begitu, pemahaman dan wawasan peserta didik lebih berkembang dan terbuka dalam menyerap informasi dalam komunikasi yang berbeda waktu dan tempat.

Dari penjelasan tersebut, dapat dipastikan peranan TIK dalam pendidikan sangat berarti dalam menumbuhkembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) agar lebih kreatif dan inovatif. Di sisi lain, peranan TIK merupakan pembangkit semangat bangsa untuk menjadi inovator baru dalam berkarya. Jika sistem fasilitas multimedia seperti ini diutamakan dan dilaksanakan secara merata ke seluruh jenjang pendidikan di Indonesia, maka akan menciptakan tingkat kompetitif bangsa terhadap kompetisi global akan semakin tinggi, sehingga memungkinkan bangsa ini menjadi negara maju dari segi penerapan teknologi. Sebab, bangsa ini telah mengenal dan akrab dengan penerapan teknologi informasi dan komunikasi sejak dini secara nyata dalam pendidikannya.


Sumber:
http://www.ernipurwanti.files.wordpress.com/2010/04/tugas-sitkom.doc
http://www.studentmagz.com/2011/06/kemajuan-teknologi-dalam-bidang.html
http://www.bpplsp-reg-1.go.id/buletin/read.php?id=23&dir=1&idStatus=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar