Entri Populer

Jumat, 15 Juli 2011

Mau Hemat dan Handal?

Oleh: Novrizal




Banyak perusahaan jasa telekomunikasi menawarkan pelayanan yang baik tanpa menghiraukan kualitas pelayanannya itu sendiri. Di Indonesia, berbagai perusahaan jasa telekomunikasi sering melakukan ketidakkonsistenan dalam pelayanannya, sehingga konsumennya merasa tidak nyaman dengan pelayanan jasa yang diberikan. Serta penggunaannya selalu dibebani dengan tagihan operasional perbulannya.

Sementara, banyak perusahaan perkantoran yang memerlukan jasa telekomunikasi demi memfasilkitasi kinerja karyawan, yaitu perangkat saluran komunikasi yang efesien untuk menjalankan roda perusahaan. Dalam kasus tersebut, seharusnya perusahaan dituntut untuk memiliki saluran komunikasi yang efektif tanpa merugikan waktu dan biaya, seperti perusahaan yang sudah memiliki atau belum menggunakan PABX (Private Automatic Branch eXchange), yaitu perangkat penyambungan komunikasi telepon yang terletak di sisi pelanggan. perusahaan/individu yang ingin melakukan efisiensi biaya telepon tanpa mengurangi kualitasnya. perusahaan/individu yang mengalami kesulitan mendapatkan saluran telepon tambahan atau ingin mempergunakan wireless phone system. Perusahaan/individu yang tidak ingin membeli PABX baru atau ingin meng-upgrade kekurangan PABX yang dipakai saat ini atau ingin mencobanya dengan sistem sewa PABX. Adapun berbagai jasa telekomunikasi ada beberapa yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Billing System PABX
Billing system PABX adalah perangkat tambahan berupa softwer dan hardware yang dijalankan pada komputer yang terkoneksi dengan sistem PABX (sentral telepon) yang fungsinya menghitung biaya pemakaian telepon per extension dalam kurun waktu tertentu. Billing system PABX ini diciptakan untuk memantau pemakaian telepon sebuah perusahaan/hotel secara realtime. Telephone billing system dapat membantu kantor-kantor dalam mengawasi pemakaian telepon secara berlebihan dari individu-individu yang tidak terkontrol dan bukan untuk keperluan dan kebutuhan kantor. Sehingga dengan telephone billing system kantor dapat mengontrol pemakaian telepon secara periodik dan sistematis.

PABX System
Mini PABX adalah alat untuk membuat percabangan beberapa extention dalam 1 atau lebih line telepon, dimana setiap extention dapat saling berkomunikasi dan juga setiap extention dapat di-set sesuai dengan kebutuhan, seperti call restriction, blokir, membatasi waktu bicara,dll. Alat ini juga sudah dilengkapi dengan DISA (Direct Inward System Acses) Dan OGM / Operator Otomatis. Cocok untuk digunakan di rumah tempat tinggal, tempat kontrakan, toko atau perkantoran kecil. Alat ini terdiri dari beberapa tipe, dengan kapasitas 8 16, dan 32 extention.

eFax
eFax adalah Internet fax atau layanan email fax. Internet fax sederhana untuk melaksanakan atau setup, mudah digunakan, dan biaya dapat sangat efektif untuk pemilik usaha kecil. Tidak ada saluran telepon kedua, tidak ada mesin fax besar, tidak ada tinta lebih berantakan, ada lagi kemacetan kertas atau sinyal sibuk dan perjalanan kembali ke kantor tidak lebih pukul 10 malam untuk mengambil.

CDMA PABX
Produk ini diciptakan sebagai solusi bagi perkantoran/perumahan yang tidak ada jaringan telepon ataupun yang masih mengontrak gedung/rumah untuk menjalankan usahanya dan tempat tinggal. Adapun features dari PABX CDMA ini adalah sebagai berikut :
- Kapasitas : 2 line CDMA (Flexi/StarOne/Esia), 5 extentions. Menggunakan Interface RJ-11 (kabel telepon)
- Data (Internet, PC Fax) menggunakan RS-232 interface
- Internal Battery backup Standby / talktime 20/2 hrs
- Dimensi 35mm(H) 150mm(W) 215mm(L)
- Fasilitas Fax analog G3
- Speed Dialing (last number redial/memory dial)
- 3 ways calling, call conference, call waiting, call transfer
- Caller ID support
- Personal Voice Mailbox (VMS)
- DC Power input jack for external adapter (DC 12V)P

PABX Second
PABX Second merupakan layanan tukar tambah PABX yang dimiliki oleh perusahaan untuk ditukar dengan yang baru, Bagi perusahaan yang kesulitan dengan perangkat sistem PABX yang sudah tidak sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kantor, karena extention yang tidak memadai atau fitur yang tidak mendukung untuk mengatur sistem penggunaannya.

Untuk itu, diperlukan solusi untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan terbaik tanpa dibebani oleh biaya operasional telekomunikasi. Maka, hadirlah ARTATEL yang menyediakan fasilitas PABX dengan berbagai kapasitas semua pilihan. ARTATEL, yaitu sebuah perusahaan jasa telekomunikasi yang handal dalam mengatasi berbagai keluhan yang berkaitan dengan operasional telekomunikasi. Sampai saat ini, telah banyak perusahaan baik berskala nasional maupun internasional yang menggunakan jasa ARTATEL. Ternyata, berbagai perusahaan tersebut merasa nyaman dengan kualitas pelayanan yang telah diberikan. Oleh karena itu, jika perusahaan mau hemat dan handal dalam bertelekomunikasi, maka ARTATEL, solusi komunikasi hemat dan handal!

Sumber:
http://www.hotfrog.co.id/Companies/Directcom_23415212/Billing-System-Telephone-PABX-61371

http://www.megatron.biz/pabx.htm

http://www.articles-star.com/articles/business/small-business/are-any-free-efax-services-really-free-282913.htm?to_lang=id

http://www.mail-archive.com/relasimania@yahoogroups.com/msg00290.html

Selasa, 12 Juli 2011

Plagiator Is Not A “Gladiator”

By: Novrizal


A creation is expensive, moreover invaluable of price for the creator. Anything of type, of course a creation was resulted by penetration and discovery, then imagine based from wealth of intellectual. We proud to see people who produce results a creation because of persistence. Really not lovely, if the most person recognize result a creation it whereas he plagiarize from people’s creation. Plagiator, that was predicate special people who steal people’s creation. The person like that just would like thieve but won’t produce results self creation. How poignant and fed up someone is, if his creation was misused or plagiarized. Plagiator is coward characteristic which not creative. This era, we should be a “gladiator”. As a “gladiator” this era is more sophisticated and gigantic, that is not a show of fighter with a sword, a archery, and a horse which struggle to survive of life, but a “fighting” with ideas, thinking, and a creation for defend of culture existence.

Many of case, which a creation has manipulated and polished as well as, till that subject was point out as if like his result. And also, one action of criticize, blasphemy, and judge of creation, but actually they would not well to make same creation. That was a nature process, which one of quality there is good and there is no good. The process is not here, but in how far that can implementation and appreciated it. Therefore, usual when a creation reputed still legume, but oneday to be a big creation, because that process to make people to be a “gladiator”.

Creation War
Actually that subject was a good lecture, but there was not false to try like that. “Creation war”, there has been from long ago, but this “creation war” more focus in positive, at the moment spring up personages who compete gave of influence and contribution to world culture with their creations, they are Ibnu Rusyid in spanish was called Averrose, with his creation in mathematics, philosophy, astronomy, and medical. Ibnu Syina in western was called Avisciena, in medical science. Ar-Razi or Razhes in western’s call, in psychological science. Al-Khowarizmi, he is a father of Aljabar, because of him we know Aljabar and also who found the zero number, then he was known with name Alghorizm which always use in mathematics science, till right now we say Algoritma, and still many other. Their influence gave to progress in the world, and then their names was eternaled long of histories.

Special in this country, we have personages revolutioner and also religious, they are Tuanku Imam Bonjol, Prince Diponegoro, K.H. Ahmad Dahlan, Syaikh Hasyim Asy’ari, Buya HAMKA, and still many other since colonialism era. They are example in cogitation and have imagine to make big creation till the end their names adorn of histories.

Possible for new generation to do work as reality from an imagination, inspiration, and cogitation to existency, but not the way to take people’s creation with published and exploitation it. Many kind of plagiators in thieve creation result, such as writing, scientific creation, poems, lyrics, painting, moreover till comercialization level.

Therefore, “creation war” was built in order that peoples more creative, not creative to steal people’s creation, but creative to “steal” self idea, imagine, intelectuality in mind to make a new creation as original. For that, let’s do work for anything in order that more quality in the future. Therefore, be a “gladiator” in this era! Lazyness, coward, and not creative is plagiator’s call, because plagiator is not a “gladiator” actually.

Minggu, 10 Juli 2011

Peranan TIK Dalam Pendidikan Di Indonesia

Jumat, 08 Juli 2011 18:32 | Oleh : Novrizal |
http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/6288-peranan-tik-dalam-pendidikan-di-indonesia.html



Jauh sebelum era milenium, pendidikan di Indonesia masih tergolong menggunakan fasilitas manual. Dalam arti kata, kapur menjadi andalan para guru untuk mengajar, serta para murid mencatat apa yang didiktekan guru. Oleh karena itu, terdapat beberapa dampak resiko karena pengaruh limbah kapur yang berterbangan menyesakkan para guru dan murid saat menulis maupun menghapusnya dari papan tulis. Terlebih lagi para murid, mereka pun menjadi malas dan tidak konsentrasi dalam menyerap informasi dari guru karena terlalu banyak mencatat.

Setelah memasuki era milenium, mulailah menyebar fasilitas yang lebih praktis, yaitu spidol yang dapat dihapus ketika ditulis di white board, sehingga para guru dan murid lebih nyaman menggunakannya daripada kapur. Namun, kemajuan teknologi menuntut sistem fasilitas pendidikan terus berkembang ke arah yang lebih canggih. Yaitu, dikenal dengan istilah TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) sebagai fasilitas dalam pendidikan terkini.

Di Indonesia, fasilitas TIK tersebut sebenarnya telah diterapkan oleh sebagian sekolah-sekolah ataupun perguruan tinggi tertentu saja (tidak merata). Untuk itu, perlu adanya perencanaan oleh pemerintah Indonesia dalam membangun fasilitas TIK dengan tujuan memajukan sistem pendidikan. Keunggulan dalam menggunakan fasilitas ini tidak terkendala oleh waktu dan tempat. Sebab, dengan munculnya perangkat baru, seperti e-education, yang meliputi e-learning, e-book, e-library, OHP (Over Head Projector), dan Video conference melalui internet dapat memudahkan interaksi antara guru dan murid dalam belajar-mengajar. Selanjutnya, para guru juga harus dituntut menguasai sistem teknologi tersebut, seperti komputer dan internet agar dapat memberikan materi-materi praktis. Adapun fasilitas TIK tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

E-Learning
Working paper SEAMOLEC mendefinisi e-learning lebih luas, yakni, pembelajaran melalui jasa elektronik. Bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi dalam pembelajaran. Fasilitas e-learning ini disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). Fasilitas ini dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, dan peserta didik). Pertemuan dan kontak komunikasi pihak yang terlibat dapat diwakili oleh e-mail, chatting, atau melalui video coference. Dan, ada juga disediakan mailing list khusus yang berfungsi sebagai forum diskusi.

E-Book
Penggunaan media komputer dan internet yang tergolong perangkat elektronik memudahkan sistem pengajaran jauh lebih canggih. Seperti e-book (buku elektronik), merupakan salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flasdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB).

OHP (Over Head Projector)
Awalnya, OHP digunakan untuk melihat kumpulan foto dan gambar bergerak. Saat ini, OHP merupakan media yang dapat mempresentasekan materi secara visualisasi yang efektif sehingga si pemberi materi pelajaran juga dapat menjelaskan lebih detail. OHP saat ini mulai digunakan dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai tingkat perguruan tinggi. Dengan ini, peserta didik lebih aktif dalam menerima informasi dan komunikasi yang bersifat edukasi. Di sini tidak hanya para guru yang berperan dalam memberikan materi, tetapi juga para peserta didik dapat berperan dalam mengembangkan bakat sebagai penyaji informasi dan komunikasi yang efektif kepada audiens atau orang yang mendengarkannya.

Video conference Melalui Internet.
Terkadang video conference digunakan dalam penyajian pidato kepresidenan, ceramah umum, dan lainnya. Dengan kenyataan seperti itu, maka video conference dapat diformulasikan serta digunakan dalam sistem pendidikan formal atau nonformal melalui internet. Di samping itu, para siswa dapat berinteraksi dan mendapat lebih banyak pengetahuan serta dapat mengetahui pertanyaan apa yang telah di lontarkan dan didiskusikan bersama. Dengan begitu, pemahaman dan wawasan peserta didik lebih berkembang dan terbuka dalam menyerap informasi dalam komunikasi yang berbeda waktu dan tempat.

Dari penjelasan tersebut, dapat dipastikan peranan TIK dalam pendidikan sangat berarti dalam menumbuhkembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) agar lebih kreatif dan inovatif. Di sisi lain, peranan TIK merupakan pembangkit semangat bangsa untuk menjadi inovator baru dalam berkarya. Jika sistem fasilitas multimedia seperti ini diutamakan dan dilaksanakan secara merata ke seluruh jenjang pendidikan di Indonesia, maka akan menciptakan tingkat kompetitif bangsa terhadap kompetisi global akan semakin tinggi, sehingga memungkinkan bangsa ini menjadi negara maju dari segi penerapan teknologi. Sebab, bangsa ini telah mengenal dan akrab dengan penerapan teknologi informasi dan komunikasi sejak dini secara nyata dalam pendidikannya.


Sumber:
http://www.ernipurwanti.files.wordpress.com/2010/04/tugas-sitkom.doc
http://www.studentmagz.com/2011/06/kemajuan-teknologi-dalam-bidang.html
http://www.bpplsp-reg-1.go.id/buletin/read.php?id=23&dir=1&idStatus=0

Sabtu, 09 Juli 2011

Teror lewat "Facebook"

Oleh: Novrizal

Hampir setiap hari aku pergi ke warnet (Warung internet) yang lumayan jauh dari rumah. Awalnya, aku coba membuat akun Fb (Facebook) sendiri. Setelah jadi, saat itulah, aku punya Fb untuk pertamakali. Pada hal, sebelumnya, aku hanya ikut-ikutan lihat Fb dan chatting-an teman-teman di warnet. Hal itu yang membuatku hampir setiap hari pergi ke warnet untuk membuat akun Fb juga. Dengan akun Fb itu, aku menjaga citra dalam pertemanan di dunia maya. Setelah berbulan-bulan, aku merasa nyaman menuangkan pikiran dengan menulis note di Fb sendiri dan men-tag teman-teman.

***

Selama dua minggu nggak buka Fb, aku pergi ke warnet untuk menyimpan tulisanku di note. “Sial! Kenapa ni?” Gerutuku, saat melihat Fb-ku yang statusnya semua berisi kata-kata kotor. Aku lihat komentar para teman yang terkesan marah dan kecewa dengan status-status itu. Aku berpikir dan mengira-ngira siapa dalangnya. Pada hal, aku nggak pernah nulis status itu. Lalu, aku hapus semua status itu. Aku malu sama orang-orang yang kukenal. Bukan hanya teman-teman biasa, tapi juga saudaraku, mantan guru, para dosen, dan teman-teman dekatku. Aku nggak terima!

***

Beberapa hari berikutnya, aku ceritakan sama teman kampus; dia bilang, Fb-ku di-hack. Dia menyarankan agar segera mengganti password-nya. Aku merasa, setelah menggantinya, akunku aman, ternyata nggak. Terus-terusan, aku mengganti password-nya. Untuk kesekian kalinya Fb-ku di-Hack. “Oh, nggak iya ni.” Pikirku. Sudah saatnya, aku tulis status yang isinya pernyataan dan klarifikasi, bahwa Fb-ku selama ini di-hack orang. Aku menyangka hack hanya sebatas itu. Jadi, setiap ke warnet aku selalu mengganti password-nya. Dan, akhirnya, aku menutup akun Fb untuk sementara waktu.

***

Seminggu kemudian, aku membuka dan melihat Fb-ku kembali. Ternyata…?
Alaah! Apalagi ni?” Aku kesal dan sangat marah. Bukannya statusku lagi yang di main-mainkan, tapi password-nya telah diganti. Aku nggak bisa masuk ke akun Fb-ku lagi. Berbagai cara kulakukan untuk mengotak-atik supaya Fb-ku bisa balik. Ternyata oh ternyata, aku nggak bisa, lalu, aku nyerah. Akhirnya, aku minta tolong sama operator warnet.

“Oh, ini kecil lah. HmmHacker-nya masih anak bawang ni.” Kata operator itu. Bah! Aku terkejut dia bilang gitu. Lalu, dia ngajari aku cara mengembalikan password Fb yang di-hack itu. Setelah tau, aku nggak khawatir lagi. Ternyata, beginilah resiko kalau sudah menjadi masyarakat dunia maya. Secara sadar aku bertanya-tanya, apalagi yang akan dilakukan hacker sialan itu.

***

Keesokan harinya, aku ke warnet. Setelah membuka Fb-ku, tiba-tiba, ada kiriman dari orang yang tak kukenal dengan kata-kata kotor dan nada mengancam lewat inbox.

Bah! Setan lah?” Kemarahanku memuncak sambil menepuk-nepuk kening dan menggeleng-gelengkan kepala.

Selasa, 05 Juli 2011

Jambore Nasional, Pemimpin Berkarakter

Selasa, 05 Juli 2011 00:11 | Oleh : Novrizal |
pewarta-indonesia.com

“Tepuk Pramuka! Pra… Mu… Ka… Praja Muda Karana!”
Siapa yang tidak kenal dengan yel-yel tersebut. Praja Muda Karana merupakan kepanjangan dari kata Pramuka, berarti rakyat muda yang senang bekerja dan berkarya. Gerakan Pramuka yang identik dengan para remaja dan pemuda ini, berkaitan erat dengan kegiatan tantangan dan petualangan, serta berbagai pelajaran ketrampilan khusus. Hal itu dibuktikan dengan antusias peserta Pramuka Penggalang, pada Jambore Nasional yang sedang berlangsung tahun ini. Seluruh peserta kontingen (kabupaten/kota), Kwarcab (Kawartir cabang) se-Indonesia saat ini berada di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, yaitu tempat dilaksanakannya Jambore Nasional yang ke-9.
Kegiatan yang diresmikan oleh Presiden SBY, cukup memberikan semangat kepada seluruh peserta. Kegiatan lima tahun sekali ini, merupakan rekreasi pendidikan di alam terbuka dalam bentuk perkemahan besar sebagai sarana pembinaan untuk pengembangan diri peserta yang terdiri dari bidang mental, fisik, intelektual, spiritual, dan sosial. Di sinilah para peserta diuji dan dilatih untuk menciptakan kader-kader yang berkualitas di masa depan.
Gerakan Pramuka adalah aktifitas untuk menumbuhkembangkan bibit-bibit bermutu yang mengarah pada kehidupan yang positif dan bermanfaat, baik untuk setiap individu maupun orang banyak. Begitu juga dengan visinya, yaitu sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal dalam masalah-masalah kaum muda, khususnya di negeri ini. Oleh karena itu, gerakan Pramuka pada Jambore Nasional sangat tepat dikatakan sebagai wadah pencetak pemimpin bangsa yang berkarakter, demi masa depan bangsa yang lebih cerah, dan menuju Indonesia gemilang. Selamat memperingati Tahun Emas “50 Tahun Gerakan Pramuka”!


Link: http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/6261-jambore-nasional-pemimpin- berkarakter.html

Warisan Persahabatan RI-Maroko

Rabu, 29 Juni 2011 03:47 | Oleh : Novrizal |
pewarta-indonesia.com

Sejarah Diplomatik
Pada 18-21 April 1955 terjadi peristiwa sejarah yang mempertemukan bangsa-bangsa Asia-Afrika di Bandung, Jawa Barat. Pertemuan itu dibentuk dengan sebutan Konferensi Asia-Afrika (KAA). Anggota yang terlibat di dalamnya adalah bangsa-bangsa yang telah mencapai puncak kemerdekaan, bahkan memiliki pengalaman yang senasib dan seperjuangan melawan penjajah.

Peristiwa tersebut menimbulkan perhatian Republik Indonesia (RI) sebagai salah satu pelopor KAA semakin meningkat. Indonesia menyadari pentingnya menggelar KAA, agar seluruh negara di dunia mengakui kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika, serta menghormati kemerdekaan dan kedaulatan sebuah bangsa yang merdeka. Selain itu, KAA bertujuan untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika; mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan negara yang diwakili, serta mempertimbangkan mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah rasialisme dan kolonialisme.

Setelah beberapa tahun KAA berlalu, Maroko yang merupakan negara yang ada di Afrika baru saja merdeka oleh kolonial Perancis pada 1956. Hal itu membawa perhatian RI kepada negara yang baru saja merdeka itu. Pada 2 Mei 1960, Presiden RI berkunjung ke Maroko. Presiden RI, yaitu Soekarno adalah presiden yang pertamakali mengunjungi negara yang dijuluki negeri "matahari terbenam" atau lebih dikenal dengan sebutan Al-Maghribiyah. Kedatangannya ke Rabat, Maroko, disambut hangat oleh Raja Muhammad V. Sebab, para pemimpin bangsa yang ada di Asia-Afrika menganggap Presiden Soekarno sebagai pemimpin revolusi dunia karena dapat memberikan semangat kemerdekaan. Sejak saat itu, dimulailah hubungan diplomatik antara RI dan Maroko.

Kerjasama Bilateral
Hubungan persahabatan RI-Maroko, telah menciptakan kerjasama bilateral dalam berbagai bidang. Hal itu telah disepakati oleh kedua negara tersebut hingga saat ini. Kerjasama tersebut meliputi: politik, perdagangan, pertanian, investasi, keluarga berencana, pariwisata, penerbangan, konsultasi bilateral, komisi bersama, penghindaran pajak berganda, dan pertukaran informasi konstitusi. Penandatangan persetujuan kerjasama tersebut silih berganti dilakukan di Ibukota kedua negara masing-masing. Sebab, kedua negara juga membutuhkan informasi untuk saling mengisi dan melengkapi.

Selain itu, RI dan Maroko juga terlibat dalam beberapa kegiatan, yaitu perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM), tata pemerintahan, pluralisme, pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, dan perencanaan kebijakan luar negeri. Dan, ada juga pertukaran akademik antara Universitas di RI dan Maroko, karena pendidikan adalah sebuah elemen penting di dalam hubungan bilateral sejak 1960-an. Nilai-nilai kebersamaan kedua negara terus diperkuat lagi melalui pertukaran seni budaya dan diplomasi publik lainnya.

Tantangan
Di Indonesia ada bayang-bayang gerakan separatis yang menginginkan RI terpecah-belah dengan memerdekakan wilayahnya. Di samping itu, banyak teror yang ingin mengacaukan stabilitas negara RI, seperti pelaku pemboman, oleh oknum yang mengaku beragam Islam dengan berbagai modus baru. Hal itu dapat memicu merubah pandangan masyarakat dunia menjadi Islamphobia, meski Islam sesungguhnya adalah agama damai.

Hal yang sama juga terjadi pada Maroko. Yaitu, serangan bom juga pernah mengejutkan pemerintahan Maroko. Namun, aksi teror bisa saja dilakukan oleh pihak separatis yang menginginkan kekacauan stabilitas negara. Ataupun serangan bom tersebut merupakan aksi bom bunuh diri. Sebagai negara Monarki di Afrika Utara, Maroko juga memantau kerusuhan di Mesir, Tunisia, Aljazair, dan Libya. Sebab, kerusuhan serta pemberontakan yang terjadi di kawasan yang sama dapat memengaruhi Maroko. Namun, banyak aksi perlawanan rakyat terhadap pemerintahannya telah mengakhiri kekuasaan para pemimpinnya. Hal itu merupakan tantangan utama kedua negara dalam menjaga keutuhan dan keamanan negaranya.

Peranan
RI memiliki peran politik luar negeri bebas dan aktif. Maksud dari bebas adalah Indonesia tidak memihak salah satu negara blok timur maupun barat. Indonesia termasuk kelompok gerakan nonblok di mana setiap negara tidak ikut campur dalam upaya mendukung setiap peperangan yang tengah terjadi antara blok barat dan blok timur. Sedangkan aktif adalah Indonesia selalu aktif dalam mendukung hal-hal yang positif yang meliputi seluruh kegiatan PBB atau organisasi dunia.

Sementara, Maroko memiliki peran dalam menjembatani perbedaan antara dunia timur dan barat. Sebab, Maroko juga memiliki sejarah panjang dan warisan budaya dari dua dunia yang terdapat di dalamnya. Warisan itulah yang menjadi pondasi utama Maroko untuk berperan dalam mengambil sikap yang bijaksana dalam mewujudkan perdamaian di dunia. Kondisi seperti itulah yang kerap menawarkan pandangan hubungan antaragama, budaya, serta keragaman yang dimiliknya membuat dua dunia tersambung.

Di samping itu, RI dan Maroko merupakan mitra yang berperan dalam organisasi multilateral, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Gerakan Non Blok (GNB), Organisasi Konferensi Islam (OKI), Kelompok-77, dan Komite saat ini. RI dan Maroko juga bersama-sama duduk di dewan Hak Asasi Manusia (HAM). Keanggotaan bersama tersebut merupakan bukti komitmen oleh kedua negara. Dan, bukti tersebut akan membawa pengaruh terhadap bangsa lain untuk mencontoh kerjasama yang harmonis dalam jangka panjang.

Jadi, perkenalan RI dan Maroko dalam pertemuan KAA telah menciptakan hubungan diplomatik antara kedua negara tersebut. Hubungan kerjasama RI dan Maroko sangat berpengaruh dalam mendukung kesejahteraan, keamanan, pluralisme, Hak Asasi Manusia (HAM), dan juga perdamaian dunia untuk menciptakan stabilitas tatanan negara-negara di dunia. Persahabatan kedua negara tersebut akan terus dijalin, bukan hanya sekedar memiliki agama yang sama, tetapi juga memperjuangkan citra Islam di mata dunia dan menolak Islamphobia, serta berusaha menginginkan sebuah kepercayaan Islam yang moderat, bukan fundamentalis atau ekstrimis. Hubungan seperti itulah seharusnya yang memberi pengaruh baik terhadap negara-negara yang sedang bertikai, bukan kekerasan, kerusuhan, serta peperangan yang memberikan dampak buruk.

Link: http://www.pewarta-indonesia.com/kolom-pewarta/indonesia-maroko/5797-warisan-persahabatan-ri-maroko-141m.html

Referensi:
http://www.bandungheritage.org/index.php?option=com_content&task=view&id=32&Itemid=2
http://www.kemlu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=MultilateralCooperation&IDP=3&P=Multilateral&l=id
http://www.deplu.go.id/Daftar%20Perjanjian%20Internasional/maroko.htm

Jumat, 01 Juli 2011

SMPN 1 Medan, Pramuka Menuju Prestasi

Pewarta-Indonesia.com, 01/07/2011 | Novrizal

Tiga puluh empat siswa-siswi SMPN 1 Medan yang mewakili Kwarcab Gunung Sitoli, mengikuti Jambore Nasional (Jamnas). Jamnas yang ke-9 ini diadakan di Palembang, Sumatera Selatan dan akan diresmikan oleh Presiden SBY pada 2 Juli mendatang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kontingen (kabupaten/kota) se-Indonesia. Selama mengikuti Jamnas, peserta didampingi oleh 5 orang Pembina di antaranya: Lelawani Lubis, Bangun L. Keliat, Aprilda Tanjung, Fitri, dan Nazaruddin Ginting.

“Seperti biasa, ada bermacam kegiatan dalam Jamnas ini. Yaitu, LKBB (Latihan Ketrampilan Baris Berbaris), tali-temali, kepeloporan (pioneering), penjelajahan, wisata, pengenalan alam, out bond, dan kegiatan kepanduan lainnya. Kegiatan ini akan berlangsung selama 9 hari setelah diresmikan oleh presiden” ujar Bangun, usai melakukan persiapan keberangkatan peserta (29/06).

Para orangtua dan peserta yang berkumpul dipelataran sekolah, sangat mendukung kegiatan Jamnas. Salah satu peserta, Angelia, siswa kelas VIII (kelas II) ini mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan Jamnas karena dukungan orangtuanya. “Saya senang mengikuti Jamnas ini. Selain itu, saya akan mendapatkan pengalaman ketrampilan dan wawasan. Harapan saya, semoga sekolah kami terus berprestasi” ungkapnya saat diwawancarai. Hal itu diakui salah seorang Pembina, bahwa Angelia sangat aktif dalam kegiatan pramuka.

Gerakan pramuka SMPN 1 Medan dengan Gudep 17509/17510 ini, telah banyak meraih prestasi. Pengalaman kegiatan pramuka dari tingkat nasional, bahkan internasional pun pernah diikuti. Oleh karena itu, sampai sekarang SMPN 1 Medan tetap menjadi favorit dengan segala kegiatannya dan prestasi para siswa-siswinya.

http://www.pewarta-indonesia.com/berita/pendidikan/6194-smpn-1-medan-pramuka-menuju-prestasi.html

Catatan “Fotografer Dua Minggu”

Oleh: Novrizal


Jembatan Ambruk
Di hari pertama, Senin pagi, pada tanggal 03 Januari, kami berkumpul di depan gedung STIK-P Medan, untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh dosen fotografi: mengikuti pewarta foto media cetak di lapangan, mengambil dokumentasi peristiwa yang terjadi, mencari tahu bagaimana proses sebuah foto yang dimuat oleh media cetak. Setelah semuanya hadir, kami pergi menuju warkop Jurnalis (demikianlah sebutannya dimana tempat berkumpulnya para pewarta foto dari berbagai media), di kota Medan. Seusai menerima kabar dari seorang fotografer yang menjadi mentor, kami beranjak menuju Gedung Konsulat Malaysia. Lebih dari setengah jam menunggu, ternyata tidak ada peristiwa demonstrasi di depan Gedung Konsulat Malaysia, terkait nasib para TKW Indonesia yang menjadi bulan-bulanan oleh majikannya di Malaysia, seperti yang dikabarkan oleh rekan-rekan pewarta foto lainnya. Bingung harus bagaimana, namun mentor beralih dan menyeru untuk mengambil foto jembatan ambruk di Namorambe, tepatnya di ujung lokasi. Lalu, kami bergegas menuju lokasi tersebut. Sangat miris ketika melihat sebuah jembatan yang ambruk karena musim banjir yang sempat melanda sebagian kota Medan. Berdasarkan informasi, bahwa jembatan tersebut adalah yang menghubungkan 15 desa ke kawasan kota. Setelah memastikan lokasi, ternyata 15 desa tersebut terisolir karena jembatan yang ambruk. Kamera pun tak lepas membidik anak-anak berseragam hilir-mudik dan berusaha melewati jembatan yang terjal. Dengan keadaan seperti itu, belum ada kepedulian pemerintah daerah untuk meninjau lokasi tersebut.

Penertiban PKL dan Pengamanan Ruas Jalan
Di hari kedua, semuanya berkumpul di warkop Jurnalis menunggu mentor yang sedang briefing di kantornya. Tepat pukul 11.00 siang, kami masih menunggunya. Yang ada hanya para pewarta foto sedang asyik bermain kartu remi, bermain catur, dan kombur-kombur (istilah orang Medan). Pada hari itu, sangat berbeda sekali dari hari sebelumnya. “Skak! Habis kau kali ini! Tunggu apa lagi, cepat pesan ‘mandi’ (baca: teh manis dingin)!” Salah-seorang dari kami terkejut mendengar suara lantang itu, karena seorang pewarta foto sesaat berubah menjadi pecatur yang mengalahkan lawan mainnya. Tiba-tiba seorang dari mereka mendekat; dia bertanya mengapa kami sering berkumpul di tempat tersebut; salah-satu teman menjelaskan beberapa alasan kepadanya. Pada saat yang sama, kami tidak menghilangkan kesempatan untuk mengetahui profilnya sebagai pewarta foto. Saling share pengalaman dan cerita seputar dunia fotografi pun terjadi.

“Mungkin kalian lihat kami asyik main kartu, main catur, kongkow-kongkow, ‘kan? Beginilah ketika saat santai, tapi kalau tiba saatnya sibuk, tengah malam pun kami ladeni sebagai pewarta foto yang profesional.” Ujarnya kepada kami, sesaat melihat ramainya suasana di warkop Jurnalis tersebut, dan kalimat itu seolah-olah menjadi penutup dalam pembicaraan kami. Tak lama kemudian mentor datang, kemudian mengajak untuk mengambil foto peristiwa penertiban PKL di jalan Gatot Subroto dan pengamanan ruas jalan Nibung Raya di kota Medan. Pada waktu itu, kami berhasil mendapat dokumentasi peristiwa tersebut walau sedikit gerah, penat, dan bercampur rasa puas.

Hunting Foto
Di hari ketiga, kami bersepakat untuk menggali pengetahuan tentang fotografi; Kami mengadakan hunting bersama mentor, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana cara pengambilan foto pada saat menjelang sun shine dan pada malam hari. Tepat di Titi Gantung dekat dengan lapangan merdeka, karena lokasi tersebut cocok untuk melakukan pengambilan high angel dan slow speed pada istilah fotografi. Secara bergilir, kami mencoba untuk memahami teknis dalam pengambilan gambar di malam hari dengan mengatur speed (kecepatan) dan fragma (pencahayaan) yang ada pada kamera SLR. Selang beberapa jam, mentor menerima telepon dari kantornya. Hal itu menunjukan bahwa selesailah kegiatan hunting foto pada malam itu.

Peristiwa Kebakaran
Di hari keempat, kami masih tetap menunggu di tempat biasa pagi harinya. Pada saat itu, tidak ada peristiwa yang dapat didokumentasikan, karena mentor sedang melaksanakan tugas dimana kami tidak bisa mengikutinya. Begitu juga di hari-hari berikutnya. Kemudian, kami memanfaatkannya dengan mengevaluasi tugas dan mempelajari penulisan caption sebuah foto. Disusul beberapa hari berikutnya lagi, kami menerima informasi bahwa ada peristiwa kebakaran di Pulo Brayan; kebakaran itu menyebabkan ratusan kios pedagang ludes dan hangus oleh si jago merah. Kami bergerak menyinggahi dan mengambil dokumentasi layaknya seorang fotografer, meskipun secara bergantian. Usai mencari informasi penyebab kebakaran, seperti biasa kami langsung pamit meninggalkan tempat kejadian.

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
Minggu kedua, pada tanggal 24 Januari, bisa dianggap menjadi tugas yang terakhir. Ada peristiwa yang harus kami dokumentasikan, yaitu pemeriksaan teroris di KEJATISU (Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara). Bersama-sama dengan mentor dan pewarta foto lainnya, kami menyiasati untuk mendokumentasikan proses tersebut. Secara bergilir angel-angel yang bagus dapat diambil. Walau proses itu lumayan seru, setidaknya kami punya hasil jepretan yang cukup bagus. Setelah mengumpulkan data dan semua hasil dokumentasi selama melaksanakan tugas, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bung Roni, dia adalah seorang fotografer dari media cetak Harian Andalas di Medan, berkat kerjasama serta membagi pengalamannya, kami dapat mengetahui bagaimana cara kerja seorang pewarta foto media cetak. Hal yang dirasakan adalah kepuasan tersendiri. Decak kagum pun tak terucap kepada para pewarta foto, karena informasi dokumentasi mereka, publik mendapatkan berbagai informasi dari berbagai media. Dengan demikian, usailah tugas yang diberikan oleh dosen fotografi. Kami merasakan suatu pengalaman yang baru, dimana kami menyebutnya sebagai “Fotografer Dua Minggu”.